9/17/10

Paradigma Gerakan KAMMI


Paradigma Gerakan KAMMI :
1. Dakwah Tauhid
2. Intelektual Profetik
3. Sosial Independen
4. Politik Ekstraparlementer

Baca selengkapnya>>

8/5/10

Kader KAMMI Meraih Mahasiswa Berprestasi UGM

Anggapan bahwa aktivis itu tidak sukses di dunia akademis telah terbukti salah. Ahmad Nasikun telah membuktikannya dengan prestasi. Mahasiswa Teknik UGM yang aktif di KAMMI dan penggiat Sosmas BEM KM UGM ini, meraih prestasi sebagai Mahasiswa Berprestasi UGM 2010 dan prestasi membanggakan lainnya.    
    Keterlibatan dirinya dalam beragam program Sosial Kemasyarakatan (Sosmas) KAMMI dan BEM KM UGM membuat dirinya tidak sungkan

Baca selengkapnya>>

Bagaimana bergabung dengan KAMMI

Pertanyaan ini biasanya muncul di benak Mahasiswa baru yang ingin mengembangkan potensi dirinya, juga memaksimalkan pembelajaran di kampus yang hanya 4 atau 5 tahun. Usia kampus yang sangat singkat itu menuntus rencana yang matang, termasuk pilihan mengembangkan kapasitas emosional, spiritual, juga kepemimpinan di kampus. Dan pilihan bergabung dengan KAMM adalah pilihan cerdas dan benar.

Untuk bergabung dengan KAMMI, teman-teman hanya perlu  menjadi Anggota Biasa 1 (AB 1) KAMMI. AB 1 KAMMI dapat diperoleh

Baca selengkapnya>>

Korps Da'i Kamda Sleman; Menebar Dakwah di Bulan Ramadahan

Keberkahan Ramadhan  kini menyapa umat Islam di Seluruh Dunia. Tak kalah dengan semarak Piala Dunia, Ramadhan menghadirkan suasana yang khas dan istimewa bagi manusia di muka bumi, khususnya ummat Islam. Semua berlomba-lomba meraih segala keistimewaan Ramadhan.
    Semangat ini pula yang KAMMI Daerah Sleman yang meluncurkan program Korps Da’i KAMMI sebagai upayamemberikan kontribusi nyata bagi dakwah Islam di Sleman, serta menjadi sarana pembelajaran bagi kader-kader KAMMI yang terlibat dalam korps da’i.
    Menurut penanggung jawab program Siti Amriah atau yang akrab dipanggil Ria, pada Ramadhan kali ini KAMMI Sleman merekrut seratus da’i yang siap diterjunkan di berbagai masjid/mushola di kawasan Yogyakarta bagian utara, tepatnya di daerah Cangkringan. Para da’i-da’i akan mengisi ceramah tarawih ataupun kultum, juga kegiatan ramadhan lainnya.

Baca selengkapnya>>

7 alasan bergabung dengan KAMMI

1. KAMMI adalah gerakan Dakwah Tauhid yang mencita-citakan perbaikan bangsa melalui solusi-solusi Islam,
2. KAMMI dikenal luas sebagai gerakan mahasiswa yang solid, sholeh, dan santun serta memiliki massa/anggota yang besar,
3. Kader-kader KAMMI telah membuktikan raihan prestasi di bidang akademik, entrepreneur, sosial-politik, hingga kebudayaan,
4.  KAMMI memiliki jaringan gerakan yang luas di seluruh Indonesia,

Baca selengkapnya>>

6/27/10

Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC , Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis), India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah [negaranya] sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah negara.

Baca selengkapnya>>

6/20/10

SEJARAH UGM

Gedung SMT Kotabaru, 24 Januari 1946, kelihatan dipenuhi pengunjung. Mereka adalah orang-orang yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap peningkatan martabat manusia Indonesia. Di antara mereka teriihat Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenarjo, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran, Dr. Soeharto. Mereka bermaksud mendirikan Balai Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta.

Dalam pertemuan itu, Mr. Soenarjo, menegaskan bahwa di Jakarta, NICA sudah mendirikan Universitas. Bangsa Indonesia tidak boleh gagal mendirikan universitas. "Lebih- lebih sekarang, pada waktu pembangunan, waktu kita butuhkan bermacam-macam ilmu pengetahuan", tambah Mr. Soenarjo.

Pertemuan di atas diikuti oleh beberapa pertemuan berikutnya, salah satunya adalah pertemuan di Gedung KNI Malioboro, tanggal 3 Maret 1946. Dalam pertemuan ini, diumumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, yang terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.

Baca selengkapnya>>

Followers

KAMMI DAERAH SLEMAN ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

SIGN IN